Kekalahan Maccabi Haifa semakin memperkuat label ‘badut Eropa’ Juventus?

Presiden Juventus Andrea Agnelli merasa malu karena klubnya tidak mampu tampil baik di Liga Champions musim ini.

Kekalahan 2-0 dari Maccabi Haifa berarti Bianconeri hampir pasti tidak akan mencapai babak 16 besar, dan mereka saat ini berada di urutan ketiga di babak penyisihan grup, lima poin di belakang Benfica dan Paris Saint-Germain.

Tagar #AllegriOut langsung bergema di media sosial, meski sang presiden sempat memastikan sang pelatih tetap aman di posisinya. Namun, penampilan Juventus di Liga Champions kali ini benar-benar mempermalukan Agnelli.

“Ini malam yang sulit di masa-masa sulit. Ini salah satu masa terberat dan inilah saatnya untuk bertanggung jawab dan itulah mengapa saya di sini,” katanya.

“Saya malu dengan apa yang terjadi, saya marah, tetapi saya juga mengerti bahwa sepak bola dimainkan oleh 11 pemain. Anda kalah, Anda menang dengan 11 pemain,” lanjutnya.

“Dalam hal ini, ini bukan masalah satu orang. Ini masalah yang harus ditangani oleh seluruh tim. Kami malu dan kami meminta maaf kepada penggemar kami karena kami tahu mereka harus bersembunyi sekarang,” lanjutnya. .

“Allegri adalah pelatih kepala Juventus dan dia akan terus menjadi pelatih kepala Juventus,” kata Agnelli tentang situasi kepelatihan.

Agnelli membantahnya ketika ditanya apakah gaji besar Allegri yang membuat Juve enggan memecatnya.

“Tidak, tidak, Anda benar-benar keluar jalur di sini. Jika kami tidak memenangkan tekel di lapangan, itu bukan salah pelatih,” lanjut presiden.

“Juventus selalu menilai situasi di akhir tahun. Saya selalu merasa sulit untuk memikirkan pemecatan musim dan saya masih percaya itu,” jelasnya.

“Ini adalah tim yang terdiri dari 80-90 orang yang bekerja di sini dan kami harus menemukan kembali semangat tim dan membiarkan tim ini menunjukkan kualitasnya di lapangan.”

Recommended Posts