
Berbeda dengan tuas persneling mobil manual yang didominasi angka, mobil matic seringkali mengandung banyak huruf. Beberapa dari Anda mungkin sudah familiar dan mengetahui fungsinya, antara lain P, R, N, dan D. P berarti berhenti, R berarti mundur, N berarti netral, dan D berarti mengemudi.
Seperti namanya, mengutip laman Suzuki Indonesia, P-rod diaktifkan saat mobil dalam posisi parkir. Hal ini untuk menjaga girboks dalam posisi terkunci agar mobil tidak bisa bergerak. Gunakan R saat Anda ingin mundur.
N berarti gigi dalam keadaan netral. Saat tuas transmisi di N, mesin dan transmisi tidak terhubung. Lalu ada D alias Drive yang artinya jalan. Ketika tuas persneling otomatis mobil di D, mobil bergerak maju secara otomatis.
Pemindahan gigi dari rendah ke tinggi juga disetel secara otomatis saat tuas persneling di D. Yang harus Anda lakukan adalah menekan pedal gas dan rem tergantung pada kondisi jalan.
Untuk beberapa mobil, ada juga nomor 2 dan L. Angka 2 berarti gigi macet di 2. Saat Anda berada di tanjakan yang curam atau panjang, Anda dapat memposisikan tuas persneling ke 2 untuk engine brake. Kemudian Anda juga bisa memindahkan tuas persneling ke posisi 2 saat menghadapi tanjakan yang curam.
Untuk L alias Low, artinya gigi atas tetap di gigi 1. Pada beberapa mobil bertransmisi otomatis, L ini juga ditulis dengan angka 1. Sama seperti nomor 2, pengemudi juga bisa menggunakan L untuk menuruni bukit atau menanjak saat menyeberang jalan.
Mengapa tidak menggunakan D saja jika Anda dapat mengatur posisi gigi Anda? Di posisi D dan menanjak, mobil terkadang terasa berat.
Pada mobil matic, juga terdapat “shift lock” di sekitar tuas persneling, jika Anda perhatikan. Shift Lock digunakan untuk melepaskan kunci shift lever agar dapat dipindahkan ke posisi N. Ini berguna ketika Anda harus memarkir mobil Anda secara paralel. Dengan cara ini, mobil dapat didorong maju mundur dengan mudah.